Download Free Hilangnya Kesempatan Book in PDF and EPUB Free Download. You can read online Hilangnya Kesempatan and write the review.

Di dalam keadilan-Nya, kita semua memiliki anugerah, yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Persoalannya, bagaimana membuat waktu kita berkualitas? Waktu kita menjadi berkualitas kalau di dalam waktu itu kita melakukan kehendak Bapa. Tapi di satu sisi, Iblis selalu mencoba untuk menarik orang percaya keluar dari persekutuan dengan Tuhan, masuk kembali dalam persekutuan dengan kuasa kegelapan. Maka, jangan kita terjebak dalam perputaran siklus kehidupan seperti yang dijalani orang pada umumnya. Kita harus berpikir benar-benar seakan-akan tidak ada waktu lagi untuk membenahi diri dan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Di sini setan menipu dengan perkataan, "Nanti saja bertobat, nanti saja berubah, masih bisa." Padahal ada tahap-tahap yang harus kita lalui. Maka, kita pasti bisa melihat perbedaan akhir antara orang yang sungguh-sungguh mau berkenan dengan orang yang menunda dengan berbagai macam alasan.
Tidak mudah menjadikan surga sebagai rumah satu-satunya. Dulu kita menganggap surga menjadi rumah kedua itu cukup. Tetapi ternyata, orang Kristen yang memiliki ‘dua rumah’ adalah orang Kristen yang tidak memiliki kesetiaan yang sejati. Sebab kalau kita masih memiliki dua rumah berarti masih ada percintaan dunia, pasti tidak menghargai Rumah Bapa secara benar. Padahal, demi surga yang dapat dimiliki manusia, Allah Bapa mengutus Putra-Nya. Jadi harga rumah itu adalah pengurbanan Tuhan Yesus. Dan orang yang tidak menghargai Rumah Bapa secara patut, pasti juga tidak menghargai Bapa sebagai Pemilik Rumah itu. Jadi surga itu bukan rumah kedua. Surga itu rumah kita satu-satunya. Rumah kita di bumi adalah persinggahan.
The Essential 25000 English-Indonesian Law Dictionary is a great resource anywhere you go; it is an easy tool that has just the words you want and need! The entire dictionary is an alphabetical list of Law words with definitions. This eBook is an easy-to-understand guide to Law terms for anyone anyways at any time. The content of this eBook is only to be used for informational purposes and an invaluable legal reference for any legal system. It's always a good idea to consult a professional lawyer or attorney with legal issues. The Essential 25000 Inggris-Indonesia Law Dictionary adalah sumber daya yang bagus dimana pun Anda pergi; Ini adalah alat yang mudah yang hanya memiliki kata-kata yang Anda inginkan dan butuhkan! Seluruh kamus adalah daftar alfabet dari kata-kata Hukum dengan definisi. EBuku ini adalah panduan yang mudah dimengerti untuk persyaratan Hukum bagi siapa saja kapan saja. Isi e-book ini hanya digunakan untuk tujuan informasi dan referensi hukum yang tak ternilai untuk sistem hukum manapun. Selalu ide bagus untuk berkonsultasi dengan pengacara profesional atau pengacara dengan masalah hukum.
Buku ini memuat laporan oleh Asia Competitiveness Institute (ACI) yang diperbaharui setiap tahunnya untuk menganalisis daya saing Indonesia, baik di 33 provinsi maupun di enam wilayah berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dengan 104 indikator yang meliputi empat lingkup, metodologi studi yang unik menggabungkan kekuatan dan kelemahan komparatif serta menerapkan analisis kausalitas Geweke untuk beberapa indikator terkait. Terlepas dari hasil skor dan peringkat, simulasi kebijakan 'what if' menawarkan rekomendasi praktis bagi masing-masing provinsi untuk meningkatkan daya saing secara komprehensif serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berimbang, adil, dan berkelanjutan. Analisis kualitatif dan kuantitatif melalui proses kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan memberikan alur yang menarik bagi Indonesia untuk mencapai posisi paling strategis baik dalam konteks regional Asia maupun global.The English version of the book can be found at: 2014 Provincial and Inaugural Regional Competitiveness Analysis: Safeguarding Indonesia's Growth Momentum.
Thoughts of Jakob Oetama on social and political conditions in Indonesia.
Sebagai sebuah gagasan, REDD+ adalah cerita sukses: sebuah pendekatan baru yang membangkitkan harapan bagi penggalangan dana berbasiskan hasil untuk menindaklanjuti kebutuhan mendesak dalam mitigasi perubahan iklim. Gagasan ini cukup luas untuk menjadi sebuah tajuk pohon, untuk memayungi sejumlah besar pelaku di bawahnya untuk menumbuhkan pohon mereka sendiri. REDD+ menghadapi berbagai tantangan besar: Sejumlah kepentingan politik dan ekonomi yang kuat mendukung deforestasi dan degradasi yang berlanjut. Karena itu, implementasinya harus dikoordinasikan antara berbagai tingkat pemerintahan dan lembaga; manfaatnya harus disalurkan dengan menyeimbangkan keefektifan dan kesetaraan; ketidakpastian kepemilikan lahan (tenurial) dan jaringan pengamannya harus ditangani sungguh-sungguh; serta institusi yang transparan, pemantauan karbon yang dapat diandalkan dan tingkat acuan yang realistis, semuanya dibutuhkan untuk mendukung berbagai sistem berbasiskan hasil. REDD+ membutuhkan – dan dapat menjadi katalisator – perubahan transformatif: Insentif ekonomi yang baru, informasi dan wacana yang baru, berbagai pelaku dan koalisi kebijakan yang baru berpotensi untuk menggeser kebijakan domestik agar menjauh dari jalur bisnis seperti biasa. Proyek-proyek REDD+ bersifat gabungan di kawasan-kawasan yang tingkat deforestasinya tinggi: Para pengusul proyek mengusahakan strategi yang menggabungkan penegakan peraturan dan mendukung mata pencaharian alternatif (ICDP) dengan sejumlah insentif yang berbasiskan hasil (PES). Proyek-proyek cenderung berlokasi di kawasan-kawasan yang tingkat deforestasinya tinggi dan nilai karbonnya besar, sehingga menghasilkan nilai tambahan yang tinggi jika mereka berhasil. Ada pilihan kebijakan ‘tanpa penyesalan’: Meskipun ada ketidakpastian tentang masa depan REDD+, para pemangku kepentingan perlu membangun dukungan dan koalisi politik untuk melakukan perubahan, melakukan investasi dalam sistem informasi yang memadai, serta melaksanakan kebijakan yang dapat mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, yang semuanya tetap diinginkan terlepas dari tujuan-tujuan untuk mengatasi persoalan iklim.
Hal utama yang harus kita terima dan yakini dengan segenap hati adalah bahwa Tuhan merupakan Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak. Terkait dengan kehidupan orang percaya sebagai anak-anak Bapa yang dipanggil untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan mewujudkan kehendak-Nya dalam hidup ini, Tuhan sangat reaktif dan responsif terhadap segala sesuatu yang kita pikiran, ucapkan dan lakukan. Maka, orang yang menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupannya akan berkata seperti Tuhan Yesus berkata: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34). Inilah yang namanya hidup bagi Tuhan; hidup yang menghormati Allah.
Hal utama yang harus kita terima dan yakini dengan segenap hati adalah bahwa Tuhan merupakan Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak. Terkait dengan kehidupan orang percaya sebagai anak-anak Bapa yang dipanggil untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan mewujudkan kehendak-Nya dalam hidup ini, Tuhan sangat reaktif dan responsif terhadap segala sesuatu yang kita pikiran, ucapkan dan lakukan. Maka, orang yang menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupannya akan berkata seperti Tuhan Yesus berkata: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34). Inilah yang namanya hidup bagi Tuhan; hidup yang menghormati Allah.